Thursday, August 18, 2011

Tips Membedakan Uang Asli dan Palsu Menurut Bank Indonesia

Peredaran uang palsu di masyarakat bebas saat ini cukup mengkhawatirkan, mengingat semakin tingginya tekhnologi percetakan yang bisa dikuasai banyak orang..
dan berikut ini cara dan tips untuk mengetahui uang yang anda peroleh dari trnsaksi itu palsu atau asli, penjelasan ini seperti yang ada di situs Bank indonesia

UU YANG BERISI TENTANG UANG RUPIAH

Pasal 20 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia sebagaimana diubah terakhir dgn Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2009 memberikan mandat bagi Bank Indonesia utk mengeluarkan dan mengedarkan Uang Rupiah serta mencabut, menarik & memusnahkan uang dimaksud dari peredaran. Dlm rangka menjaga kualitas uang beredar di masyarakat, Bank Indonesia menerapkan kebijakan utk mengganti uang tidak layak edar dengan uang yg layak edar. Kebijakan ini bertujuan utk menjaga Uang Rupiah yg beredar berada dlm kualitas yg baik sehingga mdh dikenali ciri-ciri keasliannya.


TUJUAN CIRI2 KEASLIAN DAN STANDAR KUALITAS UANG RUPIAH INI DIBUAT

Tujuan Ciri2 Keaslian & Standar Kualitas Uang Rupiah adalah utk memberikan panduan kpd perbankan, perusahaan Cash In Transit (CIT), retailer, dan masyarakat dlm melakukan sortasi/pemilahan & mengenali ciri-ciri keaslian Uang Rupiah serta memahami prosedur penyelesaian lebih lanjut apabila ditemukan uang yg diragukan keasliannya, uang yg dicabut/ditarik dari peredaran, dan uang rusak.

CIRI2 KEASLIAN UANG RUPIAH

Uang Rupiah memiliki ciri2 berupa tanda-tanda tertentu yg bertujuan mengamankan uang Rupiah dari upaya pemalsuan. Secara umum, ciri2 keaslian uang Rupiah dpt dikenali dari unsur pengaman yg tertanam pd bahan uang & teknik cetak yg digunakan, yaitu:


Unsur Pengaman Yg Tertanam Pada Bahan Uang
Tanda Air (Watermark) dan Electrotype – Pada kertas uang terdapat tanda air berupa gambar yg akan terlihat apabila diterawangkan ke arah cahaya.
Benang Pengaman (Security Thread) – Ditanam di tengah ketebalan kertas atau terlihat seperti dianyam sehingga tampak sebagai garis melintang dari atas ke bawah, dpt dibuat tidak memendar maupun memendar dibawah sinar ultraviolet dgn satu warna atau beberapa warna.


Unsur Pengaman Yg Dihasilkan Melalui Teknik Cetak


Cetak Intaglio – Cetakan yg terasa kasar apabila diraba.
Tinta Berubah Warna (Optical Variable Ink) - Hasil cetak mengkilap (glittering) yg berubah-ubah warnanya bila dilihat dari sudut pandang yg berbeda.
Gambar Saling Isi (Rectoverso) – Pencetakan suatu ragam bentuk yg menghasilkan cetakan pd bagian muka & belakang beradu tepat & saling mengisi jika diterawangkan ke arah cahaya.
Gambar Tersembunyi(Latent Image) - Teknik cetak dimana terdapat tulisan tersembunyi yg dpt dilihat dari sudut pandang tertentu.
Tulisan Mikro (Micro Text) – Tulisan berukuran sgt kecil yg hanya dpt dibaca dgn menggunakan kaca pembesar.
Tinta Tidak Tampak (Invisible Ink) - Hasil cetak tidak kasat mata yg akan memendar di bawah sinar ultraviolet.

UANG KERTAS PECAHAN Rp. 100.000 TAHUN EMISI 2004

Ukuran: Panjang 151mm, Lebar 65mm
Bahan: Serat Kapas
Warna Dominan: Merah
Tanggal Pengeluaran: 29 Desember 2004
Gambar Utama Bagian Muka : Gambar Pahlawan Proklamator DR. IR. SOEKARNO dan DR. H. MOHAMMAD HATTA
Bagian Belakang: Gambar Gedung MPR dan DPR RI

BAGIAN MUKA PECAHAN Rp. 100.000
BAGIAN BELAKANG PECAHAN Rp. 100.000


UANG KERTAS PECAHAN Rp. 50.000 TAHUN EMISI 2005:

Ukuran: Panjang 149mm, Lebar 65mm
Bahan: Serat Kapas
Warna Dominan: Biru
Tanggal Pengeluaran: 20 Oktober 2005
Gambar Utama Bagian Muka : Gambar Pahlawan Nasional I GUSTI NGURAH RAI
Bagian Belakang: Gambar Danau Beratan, Bedugul, Bali

BAGIAN MUKA PECAHAN Rp. 50.000


BAGIAN BELAKANG PECAHAN Rp. 50.000

UANG KERTAS PECAHAN Rp. 20.000 TAHUN EMISI 2004

Ukuran: Panjang 147mm, Lebar 65mm
Bahan: Serat Kapas
Warna Dominan: Hijau
Tanggal Pengeluaran: 29 Desember 2004
Gambar Utama Bagian Muka : Gambar Pahlawan Nasional OTO ISKANDAR DI NATA
Bagian Belakang: Gambar Pemetik Teh

BAGIAN MUKA PECAHAN Rp. 20.000


BAGIAN BELAKANG PECAHAN Rp. 20.000

UANG KERTAS PECAHAN Rp. 10.000,- TAHUN EMISI 2005 DESAIN BARU:

Ukuran: Panjang 145mm, Lebar 65mm
Bahan: Serat Kapas
Warna Dominan: Ungu Kebiruan
Tanggal Pengeluaran: 03 Juni 2010
Gambar Utama Bagian Muka : Gambar Pahlawan Nasional SULTAN MAHMUD BADARUDDIN II
Bagian Belakang: Gambar Rumah Limas, Palembang

BAGIAN MUKA PECAHAN Rp. 10.000

BAGIAN BELAKANG PECAHAN Rp. 10.000

UANG KERTAS PECAHAN Rp. 10.000 TAHUN EMISI 2005 DESAIN LAMA:

Ukuran: Panjang 145mm, Lebar 65mm
Bahan: Serat Kapas
Warna Dominan: Ungu
Tanggal Pengeluaran: 20 Oktober 2005
Gambar Utama Bagian Muka : Gambar Pahlawan Nasional SULTAN MAHMUD BADARUDDIN II
Bagian Belakang: Gambar Rumah Limas, Palembang

BAGIAN MUKA



BAGIAN BELAKANG



" MARI BERLATIH MENGECEK/MENGENALI KEASLIAN RUPIAH KITA "
(Kalo gak sibuk bandingkan dengan uang yang anda bawa sekarang...)

Sumber 1
Sumber 2
Sumber 3

No comments:

Post a Comment